Gelar Yasinan dan Tahlil di DPRD, Ini Tujuan PMII Kabupaten Banjar

Banua.co, MARTAPURA- Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Martapura menggelar Yasinan dan Tahlilan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar pada Senin (13/10/2020) kemarin.

Hal ini dilakukan sesaat sebelum digelarnya audiensi dalam rangka menyampaikan tuntutan agar DPRD Kabupaten Banjar mendukung sepenuhnya penolakan DPRD Kalimantan Selatan terkait disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja dan tuntutan lainnya.

Sebelum sampai di Gedung DPRD Kabupaten Banjar Pengurus Cabang PMII membawa anggota sebanyak 37 orang. Di antara mereka adalah perwakilan dari tiap-tiap Pengurus Komisariat dan Rayon Institut Agama Islam Darussalam Martapura.

Aksi damai itu diawali dengan long march dari titik kumpul di basecamp PMII di Komplek Kompas Martapura, menuju Gedung DPRD Kabupaten Banjar di Jl Ahmad Yani.

Menurut Sekretaris PC PMII Kabupaten Banjar, Ahmad Naufal, long march dilakukan agar para kader PMII yang mengikuti audiensi merasakan, tuntutan mereka harus senada dengan perjuangan di lapangan. Selain itu, agar para anggota Dewan bercermin diri, bahwa untuk mencapai tujuan harus diawali dengan pengorbanan.

“Tidak hanya pandai berkomentar saja, tetapi juga rela berkorban demi menuntut apa yang mereka harapkan,” ucap Ahmad Naufal.

WhatsApp Image 2020 10 13 at 08.49.34 2 300x169 - Gelar Yasinan dan Tahlil di DPRD, Ini Tujuan PMII Kabupaten Banjar
Anggota PC PMII menggelar long marc menuju Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar.Foto-Banua.co

Sesampainya di depan gedung DPRD Banjar, anggota PMII Banjar disambut pengawalan kepolisian.

Sebelum memasuki Aula DPRD Kabupaten Banjar untuk bertemu Ketua DPRD Kabupaten Banjar H. Muhammad Rofiqi, Wakil ketua II Akhmad Zacky Hafizie dan Wakil Ketua III Akhmad Rizanie Anshari, mereka terlebih dahulu melakukan tahlilan dengan membaca yasin serta tahlil dan doa arwah.

“Itu tujuannya sebagai upaya menolak bala, memberikan hadiah kepada para pendahulu bangsa ini serta agar tuntutan penolakan Omnibus Law diterima,” tambah Nauval.

Ditambahkan Ketua PC PMII Kabupaten Banjar, kegiatan tersebuat adalah cara mereka menjaga tradisi NU, mengingat PMII ini merupakan tonggak kepengursan NU ditingkat perguruan tinggi.

Selain Pahlawan Bangsa, pihaknya juga menghadiahkan kepada Ulama Besar Kalimantan Selatan Syekh Arsyad Al-Banjari (Datuk Kelampayan), KH. Muhammad Zaini Abdul Ghuni (Abah Guru Sekumpul) dan juga ulama Martapura Lainnya.

“Di samping sebagai menjaga tradisi, tahlilan juga bertujuan agar terbentuknya ikatan ruhani dengan pendekatan keagamaan ketika pertemuan digelar,” ujar Toniansyah.

Selain tujuan di atas, sambungnya, Tahlilan dimaksudkan memberikan ketentraman di hati pendengarnya.

Reporter: Ahmad Sanusi

Editor: Ibnu Syaifuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *