Ternyata Ini Rahasia Abi Yazid Selalu Juara dan Berhasil Mendapat Beasiswa ke Mesir
Banua.co, MARTAPURA –Ternyata ada amalan rahasia dari Abi Yazid Bustami, sehingga selalu juara dan berhasil mendapatkan beasiswa. Santri ini berhasil mendapatkan beasiswa Baznas tahun 2020 untuk kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir.
Abi Yazid, demikian panggilan santri berusia 19 tahun ini, dikenal sebagai santri berprestasi. Dari lomba tingkat lokal hingga tingkat nasional, ia sering menjadi juara.
Di tingkat nasional, Abi Yazid pernah menyabet juara 1 pada lomba MQKN (Musabaqah Qiraatul Kutub Nasional) di Jambi pada 2014 dan MQKN di Jawa Tengah tahun 2017.

Merasa penasaran, tim banua.co mencoba menelisik apa rahasia sukses santri yang satu ini.
Baca Juga: Bagaimana Peran Santri di Era Internet?
Dari perbincangan bersama banua.co, Abu Yazid menceritakan perjuangannya untuk bisa kuliah ke Mesir tidaklah mudah. Ayahnya sendiri hanya seorang supir dan ibunya bekerja sebagai buruh. Namun hal ini tidak membuatnya putus asa. Santri Pondok Pesantren Darussalam ini mencoba mendapatkan beasiswa dari lembaga donatur.
“Tahun 2019 aku mengikuti tes yang diadakan Kemenag Kalsel, sayangnya aku gagal pada tes tersebut”, aku Alumni Pondok Pesantren Darussalim Bati-bati tersebut.
Kegagalan tahun 2019 tidak membuatnya surut langkah. Tahun 2020 ia bertekad akan mencoba lagi. Sayangnya, karena Pandemi Covid-19 beasiswa ke Al-Azhar ditiadakan.
Tahun 2020, keberuntungan berpihak pada Abi Yazid, ia berhasil mendapatkan beasiswa sebesar Rp.20 juta dari Baznas Kalsel. Rencananya ia akan berangkat ke Mesir di penghujung tahun ini.
Keberhasilan Abi Yazid tidak lepas dari kesungguhannya untuk meraih mimpinya.
“Aku suka menghapal kitab pokok yang diperlukan untuk memahami semua pelajaran di pesantren”, akunya.

Menghapal saja belum cukup. Ternyata Abi Yazid juga rajin membuat catatan.
“Semisal kitab Fathul Qorib bab Thaharah. Setelah kuhafalkan, aku membuat catatan dari berbagai kitab fikih tentang Thaharah tersebut, lalu aku ringkas catatan tersebut”, ceritanya.
“Kedepannya, Catatan ini sangat membantu dalam belajar”, tambah pria berkacamata ini.
Baca Juga: Santri Banua, Menulislah.
Namun, dibalik kesungguhannya dalam belajar dan menghapal, ternyata ada rahasia lain dari Abi Yazid.
“Aku sering bertawassul kepada guru-guruku”, katanya.
Tawassul ini diakui Abi Yazid sebagai bentuk terimakasih terhadap para guru yang telah berjasa mengajarkan ilmu kepadanya.
“Ini karena apa yang kita dapatkan sekarang ini adalah barokah dari guru-guru kita”, alasannya.
Menutup perbincangan, kepada rekan-rekan santri, penuntut ilmu agama, Abi Yazid berpesan:
“Hal terpenting dalam memperlajari ilmu agama adalah rajin dan konsisten mengulang pelajaran. Sesulit apapun pelajaran, insya Allah bisa ditaklukkan”.
Reporter: Abdillah.
Editor: Zain1979.