Kemas Peringatan Maulid Nabi dengan Cara Berbeda, PCNU Kabupaten Banjar Hadirkan Narasumber Ahli
Banua.co, MARTAPURA – Memasuki pertengahan bulan Rabiul Awwal, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Banjar mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kali ini, peringatan kelahiran Rasulullah SAW tersebut dikemas dengan cara berbeda, yakni menghadirkan narasumber ahli.
Peringatan yang rutin diselenggarakan setiap bulan Rabiul Awwal ini akan di selenggarakan pada Selasa (3/11/2020) malam, sesudah shalat Isya, dengan mengambil tempat di Aula Gedung NU Martapura lantai II.
Peringatan ini akan diisi:
- Pembacaan Maulid Habsyi.
- Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an.
- Pengantar Kata dari Rais Syuriah.
- Halaqoh Oleh Prof. Dr. H. M. Fahmi Al-Amruzy, M. Hum.
- Tahlil dan doa.
Berbeda dengan peringatan Maulid Nabi biasanya, yang diisi dengan ceramah Agama seputar kelahiran Nabi Muhammad SAW, kali ini PCNU Kabupaten Banjar memilih konsep halaqoh yang lebih mengedepankan diskusi.
Hadirkan Prof. Dr. H. M. Fahmi Al-Amruzy, M. Hum
Demi menunjang konsep tersebut, panitia menghadirkan Prof. Dr. H. M. Fahmi Al-Amruzy, M. Hum sebagai narasumber pada Halaqoh nantinya. Dosen senior di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Banjarmasin dan Institut Agama Islam (IAI) Darussalam Martapura ini dikenal sebagai Profesor yang produktif dalam membuat karya ilmiyah.
Tak ayal, Alumni S-3 Universitas 17 Agustus Surabaya ini tercatat memiliki beberapa karya. Salah satunya adalah “Rekonstruksi Wasiat Wajibah Dalam KHI”.
Alasan Menghadirkan Prof. Dr. H. M. Fahmi Al-Amruzy, M. Hum
Terkait dipilihnya Prof. Fahmi sebagai narasumber, Ketua Tanfidziyah NU Kabupaten Banjar Ustadz Nuryadi Basri mengungkapkan agar ada nuansa baru dalam perihal peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
“Pertama beliau termasuk kepengurusan NU kita, tokoh kita. Kalau selama ini peringatan Maulid Nabi SAW diisi dengan ceramah, kali ini kita membawa nuansa ilmiah. Kebetulan juga Prof Fahmi ini adalah orang kampus yang memang membidangi dalam hal ini.”
Ustadz Nuryadi juga berharap, dengan dihadirkan nuansa baru ini dapat mendongkrak semangat warga NU khususnya kaum muda.
“Dengan pola ini semoga teman-teman di NU khususnya kader muda NU lebih semangat lagi, guna menunjang estafet ke depan. Juga agar mewarnai nuansa kajian yang memang sudah ada, semisal kitab kuning dan cerama agama. Semoga juga dengan konsep halaqoh ini dapat menunjang daya serap mereka nantinya, agar bisa diterapkan dalam membesarkan NU ke depannya,” jelasnya.
Wakil Ketua Tanfidziyah NU Haderiyanadi menambahkan, “Kita membawa konsep halaqoh agar membuka wawasan baru. Dari materi yang ada, nantinya semoga membawa nuansa baru dalam mengembangkan ajaran Islam.”
Reporter: Ahmad Sanusi
Editor: Ibnu Syaifuddin