Tanggapi Seruan Boikot, Habib Ali Al-Jufri Jelaskan Cara Pemboikotan yang Seharusnya Dilakukan Umat Islam
Banua.co, ABU DHABI – Tanggapi seruan boikot produk negara yang dianggap mengina Rasulullah, Habib Ali Al Jufri menjelaskan cara pemboikotan seperti apa yang seharusnya dilakukan umat Islam.
Dalam video acara maulid yang disiarkan channel resminya di Youtube, murid kesayangan Habib Umar bin Hafidz ini memperlihatkan sikap berpegang teguh pada prinsip gurunya, dalam menyikapi hinaan orang Barat terhadap Islam dan Rasulullah SAW.
Baca Juga: Beri Tausiah Maulid Akbar PBNU, Ini Terjemah Nasehat Habib Umar Bin Hafidz.
“Abaikan saja, seakan-akan mereka belum pernah diciptakan. Sibuklah kalian dengan berpegang teguh pada petunjuk (Nabi), menebar akhlak dan dakwahnya”, katanya mengutip ucapan Habi Umar.
Menanggapi seruan pemboikotan produk, Habib Ali Al-Jufri mengajak untuk melakukan hal berbeda, yang dianggapnya sebagai cara pemboikotan yang benar dan seharusnya dilakukan oleh umat Islam.
“Engkau tahu apa tentang pemboikotan yang sebaiknya kita dilakukan? Pemboikotan ini sifatnya permanen. Tahukah kalian? Yaitu memboikot akhlak buruk mereka”, katanya.
Pendiri Tabah Foundation ini kemudian menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan umat Islam, bila ingin membahagiakan dan membantu Nabi.
Baca Juga: Sikapi Seruan Boikot Produk Perancis, Katib Am PBNU: Ajakan Boikot Tidak Efektif.
“Kamu ingin membahagiakan dan membantu Nabi? Boikot akhlak mereka! Boikot film-film maksiat mereka! Boikot gambar-gambar yang menghinakan kita di hari kiamat. Setiap saat engkau melihat itu semua, sedangkan engkau adalah umat Nabi Muhammad!” serunya.
Bila memang benar-benar melakukan pemboikotan terhadap mereka yang menghina Nabi, maka yang diboikot adalah maksiat dan sifat buruk mereka.
“Kamu ingin benar-benar ada pemboikotan? Boikotlah pakaian-pakaian buruk mereka dari wanita-wanita kita. Juga boikot sifat sombong dan bangga diri dengan gaya dan budaya mereka. Inilah pemboikotan yang sebenarnya”, ajaknya
Ulama yang aktif berdakwah ke berbagai negara ini juga menyerukan untuk memboikot pemikiraan-pemikiran Barat.
“Boikotlah pemikiran-pemikiran rusak mereka yang datang dari sana. Boikot pula penghormatan kepada selain Sang Pencipta, yang mampu menggoyahkan hati orang Islam, yang hampir-hampir mencabut nur La Ilaha Illallah”.
Habib Ali mengajak untuk menebarkan cahaya petunjuk Nabi Muhammad ke seluruh penjuru dunia.
“Boikotlah rasa lalai untuk menebar cahaya Sayyidina Muhammad SAW di dunia ini. Sambungkanlah hubunganmu dengan Sayyidina Rasulullah SAW dengan menebarkan ajarannya dari Timur hingga Barat. Banyak hati yang kering dan jiwa yang sesat, yang membutuhkan ajaran Nabi. Hingga benar-benar tersebar kepada mereka ajaran Nabi ini. Apa kamu mampu menyebarkan ajaran Nabi ini?”, ajaknya.
Menurutnya, kalau hanya berteriak, mengamuk dan bersikap arogan, maka siapapun bisa melakukan, dan hasilnya pun tidak signifikan.
“Adapun teriakan, amukan dan arogansi, siapapun bisa melakukannya. Satu tamparan dibalas dua, dua tamparan dibalas tiga, tiga tamparan dibalas empat. Berkali-kali saya katakan, siapapun bisa melakukannya hanya dengan sedikit keberanian”, ujarnya.
“Akan tetapi (yang sulit dilakukan adalah) keteguhan dalam mengikuti petunjuk Nabi Muhammad, mewujudkan rasa ghirah dalam bentuk menghidupkan syariat dan ajaran Rasul, (tidak semua orang mampu melakukannya)”, lanjutnya.
Menanggapi provokasi oleh mereka yang disebabkan rasa ghirah terhadap Rasulullah SAW, Habib Ali menjawab dengan hal yang lebih utama untuk dilakukan.
“Ada seseorang yang berteriak karena rasa ghirahnya atas Rasulullah dalam rangka membela Rasulullah, ia berkata, “Kemana kalian umat Islam? Apa yang sudah kalian lakukan?”. Akan tetapi siang malam ia tidak pernah lepas dari tontonan haram, yang bisa menghinakan dirinya ketika berhadapan dengan Rasulullah kelak hari kiamat kelak”, katanya.
Menurut putra mantan Wakil Presiden Yaman, Abdurrahman Al-Jufri ini, Bila memang seseorang benar-benar memiliki ghirah terhadap Rasulullah SAW, maka yang utama dilakukan adalah menjaga diri sendiri dari melakukan hal yang tidak disukai Nabi.
“Jika memang engkau memiliki ghirah terhadap Rasulullah, maka sucikan matamu dari melihat sesuatu yang tidak membuat beliau ridha. Bersihkan telingamu dari mendengar hal-hal yang tidak layak. Engkau memiliki ghirah kepada Rasulullah? Maka bersihkanlah lisanmu dari ucapan-ucapan kotor”.
Meninggalkan ucapan kotor dan keji, suka mencaci maki, itulah yang bisa membahagiakan Nabi Muhammad. Menurut Habib Ali, ucapan-ucapan inilah yang seharusnya diboikot.
“Engkau mengaku sebagai umat Sayyidina Muhammad, akan tetapi mengimpor kata-kata kotor. Bukan hanya dengan bahasa Arab, tapi anak-anak umat Islam sekarang bisa berkata-kata kotor dengan bahasa Arab, Inggris, Perancis, dan bahasa Internasional. Boikotlah ucapan-ucapan kotor dan keji tersebut. Itulah yang bisa membahagiakan hati Nabi Muhammad”, ujarnya.
Habib Ali menganjurkan agar pemboikotan oleh umat Islam terhadap hal ini jangan hanya sehari dua, tapi untuk selamanya.
“Tapi jangan hanya memboikot satu atau dua hari saja. Boikotlah selama-lamanya sifat-sifat buruk itu. Sampai engkau bertemu dengan Rasulullah SAW. Bagaikan kobaran api yang kau ambil langsung dari lentera Nabi. Jangan peduli apa yang mereka ucapkan tentangmu”.
Adapun balas meremahkan dan menghina, maka itu sikap yang mudah menurut Habi Ali.
“Meremahkan itu mudah. Demikian pula diremehkan oleh manusia itu mudah. Mengambil sikap pribadi itu mudah. Akan tetapi bersikap sebagaimana para kekasih Allah, ahlul iman, mereka yang selalu teguh dengan ajaran Rasul. Inilah yang kita bicarakan”, jelasnya.
“Kita ingin seluruh dunia menyaksikan Rasulullah SAW dalam diri kita, sebagai umat Islam”, harapnya.
Baca Juga: Begini Tanggapan Habib Umar Bin Hafidz Mengenai Penghina Rasulullah SAW di Perancis.
Editor: Shakira.