Ini Profil KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum MUI

Banua.co, MARTAPURA – Mungkin masih banyak umat Islam yang belum mengetahui profil Ketua Umum MUI yang baru saja dipilih, yaitu KH Miftachul Akhyar, Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya.

Namun tidak dengan warga Nahdliyyin. KH Miftachul Akhyar umumnya sudah dikenal setidaknya oleh pengurus NU structural. Karena saat ini beliau adalah Rais ‘Amm Syuriah PBNU. Beliau mau menerima jabatan sebagai Rais ‘Aam Syuriah setelah menerima banyak permintaan dari kalangan kiai, termasuk diantaranya almarhum KH Maimoen Zubair.

KH Maimoen Zubair telah dua kali menemui KH Miftachul Akhyar dan memintanya agar bersedia menduduki posisi Rais Aam Syuriah PBNU. Hal ini sebagaimana dirilis secara resmi ke media pada Sabtu, 22 Septemberi 2018 silam.

“Bapak KH Miftachul Akhyar selaku Wakil Rais ‘Aam PBNU. Dan dalam hal ini saya telah menemui Bapak KH Miftachul Akhyar dua kali memohon kepada beliau untuk bersedia menduduki Rais ‘Aam PBNU”, tulis KH Maimoen Zubair.

Screenshot 20201127 112712 1 - Ini Profil KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum MUI
KH Miftachul Akhyar Ziarah ke Sekumpul, 2019 Silam.

Kiai yang dilahirkan pada 1 Januari tahun 1953 ini memulai pendidikan dari ayahnya sendiri, KH Abdul Ghoni. KH Abdul Ghoni sendiri adalah pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah. Beliau sahabat karib KH M Utsman Al Ishaqi ketika sama-sama menyantri kepada KH Romli di Rejoso Jombang.

Setelah belajar kepada ayahnya, Kiai Miftah kemudian melanjutkan ke beberapa pondok pesantren, diantaranya: Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang, Pondok Pesantren Rejoso Jombang, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pondok Pesantren Lasem Jateng. Ketika Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki membukan majlis di Malang, Kiai Miftah aktif menghadiri majlisnya.

Penguasaan yang luas dalam hall ilmu agama Islam, membuat banyak orang mengagumi Kiai Miftah, termasuk Kiai Masduki Lasem. Sebab itu, Kiai Masduki Lasem mengambil Kiai Miftah sebagai menantunya.

KH Miftachul Ahkyar adalah sosok pengabdi yang tumbuh dan besar dalam tradisi NU. Kelak ia mendapat amanah menduduki jabatan di struktur organisasi terbesar di dunia ini. Kiai Miftah pernah menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Surabaya (2000 – 2005), Rais Syuriah PWNU Jawa Timur (2007 – 2013 dan 2013 – 2018), Wakil Rais ‘Aam PBNU (2015 – 2020), Pejabat Rais ‘Aam PBNU, setelah KH Ma’ruf Amin mengundurkan diri (2018 – 2020).

Baca Juga: Rais ‘Aam PBNU: Era Disruptif, Hanya Dua Pilihan Bagi Warga NU.

Keseharian Kiai Miftah low profil, sebagaimana kiai NU umumnya beliau sederhana dan rendah hati. Kiai Miftah tidak segan menyuguhkan makanan dan menuangkan minuman dengan tangannya sendiri untuk tamu-tamunya.

KH Miftachul Akhyar dipilih sebagai Ketua Umum MUI oleh tim formatur yang ditetapkan pada Musyawarah Nasional (Munas) X di Jakarta 26 November 2020. Semoga saja membawa angin segar untuk organisasi keulamaan ini.

Baca Juga: Merespon Penghinaan Terhadap Rasulullah, MUI Boikot Produk Perancis.

Editor: Shakira.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *