Lakmud IPNU di Tapin, Ini yang Disampaikan Ustadz Khairullah Zain
Banua.co, RANTAU – Ustadz Khairullah Zain, Wakil Ketua PCNU Kabupaten Banjar menjadi pemateri penutup di kegiatan Latihan Kader Muda (Lakmud) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Tapin pada Sabtu (5/12).
Dalam kegiatan ini Ustadz Khairullah Zain menyampaikan beberapa point penting mengenai Ke Aswaja-an, ke NU-an dan Ke IPNU-an.
“Prinsip Ahlussunnah Wal Jamaah adalah tawassuth(moderat) , siapa yang bersikap tawassuth maka ia adalah Ahlussunnah Wal Jamaah,” jelas Ustadz Khairullah Zain.
Founder Amanna Community ini menjelaskan, bahwa banyak orang yang mengaku Ahlussunnah Wal Jamaah tetapi tidak berpegang terhadap prinsipnya yaitu tawassuth.
Dalam sesi diskusi, Ustadz Khairullah Zain juga menyampaikan hal penting mengenai perbedaan syariat dan fiqih.
“Syariat itu hukumnya qoth’i (pasti, red) dan hukum qoth’i itu pasti diambil dari riwayat yang mutawatir(hadits yang diriwayatkan oleh kebanyakan para sahabat, red) berbeda dengan fiqih. Fiqih merupakan hasil dari ijtihad ulama yang hukumnya adalah dzonni (tidak pasti), contoh nya adalah wajibnya memiliiki pemerintahan. Soal pemerintah, ulama dahulu tidak ada yang mewajibkan kita memakai sistem khilafah,” bebernya.
Ustadz Khairullah Zain menjelaskan bahwa khilafah itu bukan syariat, tetapi itu hanyalah sistem hasil ijtihad dari ulama, karenanya ijtihad ulama ini bisa berubah sesuai dengan kondisi dan situasi dizamannya.
“Maulana Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari, sewaktu beliau menuntut ilmu di Haramain, Turki Ustmani mengklaim mereka memakai sistem kekhalifahan dan pemimpinnya bergelar Sultan, sedangkan saat itu pemimpin yang berada di bawah sultan disebut dengan Amir. Ketika Datuk Kalampayan pulang ke Banjar, beliau tidak mengubah sistem pemerintahan yang ada di Banjar yaitu Kesultanan dan pemimpinnya disebut Sultan. Jika ada klaim dari mendiang HTI bahwa Kesultanan Banjar merupakan bagian dari Kesultanan Turki Ustmani maka itu tidak benar! Karena tidak mungkin ada 2 sultan dalam satu pemerintahan” jelasnya.
Kemudian, Ustadz Khairullah Zain berpesan kepada seluruh kader yang mengikuti Lakmud IPNU di Tapin ini agar menggencarkan perjuangan di media sosial dengan menshare konten yang diproduksi oleh NU atau badan otonom NU lainnya.
Sementara, Latihan Kader Muda atau Lakmud adalah pengkaderan jenjang kedua di IPNU. Peserta pengkaderan ini adalah mereka yang telah mengikuti pengkaderan tahap awal yang disebut Makesta.
Lakmud IPNU di Tapin adalah Lakmud pertama di periode kepemimpinan Muhammad HS sebagai ketua PW IPNU Kalsel.
Baca Juga: Ceramah di Unukase Ini yang Disampaikan Khairullah Zain.
Reporter : Muhammad Abdillah