Cerita Tuan Guru H Ahmad Bakeri Dua Kali Kena Ludah

Banua.co, MARTAPURA – Buku “Jejak Sang Ulama dan Da’i Kondang dari Kota Seribu Sungai” mengungkapkan Tuan Guru H Ahmad Bakeri pernah dua kali kena ludah. Bagaimana ceritanya?

Tuan Guru H Bahrul Muhith -pengajar Pondok Pesantren Darussalam yang juga keluarga Tuan Guru Bakeri menceritakan. Saat H Imanuddin, -ayah Guru Bakeri-, membawa Guru Bakeri kecil ke rumah Tuan Guru H Makmur, ulama di desa Manarap.

KH Makmur masih terhiitung keluarga dengan Guru Bakeri.

Setelah sampai di kediaman Tuan Guru H Makmur, entah mengapa Sang Tuan Guru meminta untuk membuka mulut Guru Bakeri. Tuan Guru H Makmur pun meludahi mulut Guru Bakeri. Cerita tersebut beliau dapat dari H Imanuddin, Ayah Guru Bakeri.

Guru Muhith menambahkan, ini suatu anugerah yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Baik dari seorang ulama besar (Tuan Guru) atau Aulia Allah. Sehingga, mungkin berkat ludah Tuan Guru H Makmur itulah Guru Bakeri menjadi fasih (lancar) dalam berbicara sejak kecil dan setiap pembicaraan mengandung hikmah.

Baca Juga: Mengharukan, Kisah Perjuangan Guru Bakeri Menuntut Ilmu

Hal serupa terjadi untuk yang kedua kalinya, Tuan Guru Bahrul Muhith menyambung ceritanya.

Ketika itu, Guru Bakeri dan santri Pondok Pesantren Darussalam (termasuk dirinya) bersilaturrahmi kepada Wali Katum. Wali Katum dikenal sebagai seorang wali yang bermakam di Desa Tabu Darat, Pantai Hambawang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Saat kami ingin pamit pulang, semua kawan-kawan bersalaman dengan Wali Katum, tetapi tatkala giliran Guru Bakeri seketika Wali Katum menyuruh membuka mulut, kemudiam meludahi mulut Guru Bakeri.

Melihat kejadian itu kami semua jadi iri dengan Guru Bakeri, tetapi Wali Katum tidak merespon. (Bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *