Belajar Pada Adab Tuan Guru Dachlan Cantung
Meski berasal dari Amuntai, selepas menyantri di Pondok Pesantren Darussalam Guru Cantung memilih untuk mengasingkan diri. Beliau, atas arahan gurunya, Tuan Guru Samman Mulia, berangkat menuju sebuah bukit di kawasan Cantung, Kotabaru. Di sana beliau sempat bekerja sebagai Pegawai Departemen Penerangan.
Sebelum mendapat perintah dari gurunya untuk tampil menunjukkan ilmunya, tak ada yang mengenali bahwa sejatinya dia seorang alumni pesantren yang layak menjadi seorang pemuka agama.
Hal ini jauh berbeda dengan kebanyakan kita sekarang ini yang baru selesai belajar di pesantren dan masih mentah dalam pengalaman, sudah menampilkan diri di tengah tengah masyarakat. Bahkan kadang melupakan adab dan etika terhadap orang orang yang lebih senior, baik secara keilmuan maupun secara usia.
Tuan Guru Dachlan Cantung layak menjadi teladan, bagaimana menjalani adab dan etika, baik sebagai santri maupun sebagai seorang ulama. Beliau adalah orang yang seperti sering disampaikan Abah Guru Sekumpul, “Lulus sekolah jangan langsung tampil, sebelum mendapat izin guru”.

Tuan Guru Haji Muhammad Dachlan wafat pada 15 Mei 2004 Masehi bertepatan 24 Rabiul Awwal 1425 Hijriyah dan dimakamkan di Leladang Musafir, Cantung yang dibangunnya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmatNya kepada Tuan Guru Muhammad Dachlan bin Achmad Abbas dan mengumpulkannya bersama kekasih-kekasihNya. Aamiin.
Baca Juga: Perintahkan Makam Sekumpul Dibuka, Ustadz Ini Dinilai Su’ul Adab.
Baca Juga: Ilmu Adab dan Tarbiyah Menurut Tuan Guru Abdul Qodir Hasan.
*) Penulis adalah santri yang mukim di Sekumpul sejak 1994.
Editor: Shakira.
Mudahan dapat syafaat sidin aamiin jazakumullah khaira aamiin