Sejarah Habaib Marga Al Habsyi dan Keturunannya
Melacak sejarah marga Al Habsyi, yang pertama kali bergelar Al Habsyi dari kalangan Bani Alawi adalah seorang yang saleh dan dipercaya sebagai wali Allah, yaitu Al Habib Abu Bakar bin Ali bin Ahmad bin Muhammad yang digelari Asadullah (Singa Allah) bin Hasan At Turabi bin Ali bin Al Faqih Al Muqaddam Muhammad bin Ali.
Banua.co – Umat Islam Indoenesia tentu tidak asing dengan habaib yang bergelar Al Habsyi, karena banyak para tokoh ulama terkenal yang menyematkan gelar ini. Sebut saja misalnya Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi Ampel Qubah, Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi atau Habib Kwitang, Al Habib Anis bin Alwi Al Habsyi Solo, atau penceramah terkenal Ustadz Ahmad Al Habsyi. Di Banua Banjar, orang-orang mengenal nama Habib Zein Al Habsyi Martapura dan Al Habib Abu Bakar Al Habsyi Basirih , dua orang yang dikenal sebagai wali Allah dan makamnya sering diziarahi umat Islam Banua Banjar.
Umat Islam Ahlussunnah Waljamaah di berbagai negara juga sangat akrab dengan Maulid Simtudduror. Maulid Simtudduror ini disusun oleh seorang habib bermarga Al Habsyi, yaitu Al Imam Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi.
Sejatinya, Al Habsyi adalah penisbahan yang bermakna “Orang Habasyah”. Semua orang dari Habasyah (Afrika) disebut Al Habsyi. Namun kemudian gelar ini disematkan secara khusus bagi satu klan alias marga dari keturunan Bani Alawi. Keluarga besar Al Habsyi dari Bani Alawi ini menyebar di Hadhramaut, Hijaz, Afrika, India, Thailand, Bahrain, Uni Emirat Arab, Malaysia, Indonesia, dan negara-negara lainnya.
Melacak sejarah marga Al Habsyi, yang pertama kali bergelar Al Habsyi dari kalangan Bani Alawi adalah seorang yang saleh dan dipercaya sebagai wali Allah, yaitu Al Habib Abu Bakar bin Ali bin Ahmad bin Muhammad yang digelari Asadullah (Singa Allah) bin Hasan At Turabi bin Ali bin Al Faqih Al Muqaddam Muhammad bin Ali.
Habib Abu Bakar bin Ali memiliki tujuh saudara, namun hanya dia dan saudaranya yang bernama Alwi yang memiliki keturunan. Bila pada Habib Abu Bakar sejarah marga Al Habsyi berpangkal, maka dari Al Habib Alwi bin Ali ini marga Asy Syathiri bermula.
Sejarah penyematan gelar Al Habsyi tidak terlepas dari perjalanan Al Habib Abu Bakar yang pergi meninggalkan Hadhramaut menuju kota Habasyah di Afrika. Selama 20 tahun Al Habib Abu Bakar berdakwah di sana. Sehingga, beliau disematkan gelar Al Habsyi yang berarti “Orang Habasyah”. Gelar yang sama bagi semua orang Habasyah.
Ketika Al Habib Abu Bakar kembali ke tanah kelahirannya, Tarim, gelar Al Habsyi masih disematkan orang-orang kepadanya. Gelar itulah yang kelak turun temurun diwarisi oleh zuriatnnya.
Al Habib Abu Bakar Al Habsy hanya mempunyai satu anak, yaitu Al Habib Alwi. Kelak dari Al Habib Alwi bin Abu Bakar Al Habsyi inilah seluruh keturunan Al Habib Abu Bakar berpangkal.
Al Habib Alwi sendiri dikaruniai lima orang putera, namun hanya tiga diantaranya yang berketurunan, yaitu Husein bin Alwi, Ati bin Alwi, dan Muhammad Al Ashghor bin Alwi.
Bila Habib Husein bin Alwi keturunannya banyak di negeri Habasyah, Habib Ati bin Alwi keturunannya banyak di Aden Yaman dan di Madinah, maka Habib Muhammad Al Ashghor keturunannya banyak menyebar ke berbagai negeri, termasuk ke Indonesia.
Memang, Habib Muhammad Al Ashghor hanya dikaruniai dua orang putera yang berketurunan, yaitu Abdurrahman dan Ahmad, namun dari dua orang putera ini kelak keturunannya berkembang.
Habib Abdurrahman bin Muhammad Al Ashghor kelak dikaruniai tiga orang putera. Dari tiga orang putera ini keturunannya menyebar di Asia. Mereka ada di Palembang, Jambi, Siak, Aceh, dan daerah lainnya.
Sementara, Al Habib Ahmad bin Muhammad Al Ashghor atau yang dikenal dengan Imam Ahmad Shahib Syi’b dikaruniai lima belas orang putera dan empat belas puteri. Namun, menurut dalam kitab Syamsu azh-Zhahirah puteranya yang berketurunan hanya ada sembilan, yaitu, yaitu Umar, Al Hasan, Al Hadi, Alwi, Al Husein, Idrus, Hasyim, Syekh, dan Muhammad.
Dari sembilan orang ini kelak menyebar banyak keturunan dan melahirkan banyak tokoh, para wali dan ulama. Termasuk diantaranya penyusun Maulid Simtud Duror, yaitu Al Habib Ali bin Muhammad bin Al Husein bin Abdullah bin Syekh bin Abdullah bin Muhammad bin Husein bin Ahmad Shahib Syi’b bin Muhammad Al Ashghor bin Alwi bin Abu Bakar Al Habsyi.
Al Habib Abu Bakar Al Habsyi wafat di Tarem pada tahun 857 Hijriyah dan dimakamkan di sana. Semoga Allah merahmatinya dan memberi kita keberkahan dan madadnya.
Penulis: Khairullah Zain. Sumber Utama: Syams Azh Zhahirah.
Baca Juga: Sejarah Habaib Marga Al Kaff dan Keturunannya di Nusantara.
Baca Juga: Syarifah Jahra Al Habsyi: NU Selaras dengan Keturunan Nabi!