Penting! Ini Amalan Selamat dari Siksa Kubur
Banua.co – Amalan selamat dari siksa kubur sangat penting diperhatikan dan diamalkan oleh setiap orang yang mengimani adanya siksa kubur.
Siksa kubur sebenarnya bukanlah siksa di dalam kuburan pada alam fisik ini. Karenanya meski kuburan dibongkar, kita tidak akan menemukan adanya orang yang disiksa oleh malaikat. Siksa kubur berada di alam Barzakh, alam yang berbeda dengan kuburan.
Alam Barzakh adalah alam setelah ruh manusia meninggalkan jasadnya. Alam ini adalah pra akhirat. Sebelum kiamat tiba, ruh manusia yang sudah dicabut malaikat dari jasadnya berada di alam ini.
Sebagai alam pra akhirat, maka alam Barzakh bisa menjadi indah dan nyaman bagaikan taman surga, juga bisa jadi buruk dan menyakitkan bagaikan jurang neraka.
Ketika ruh dicabut dari tubuh, maka ia masuk ke alam Barzakh. Pada awalnya, dia akan menghadapi pertanyaan dua malaikat yang ditugaskan Allah, yaitu Munkar dan Nakir. Apabila mampu menjawab, maka akan selamat. Sebaliknya bila tidak, maka akan disiksa.
Ada banyak amalan dari para ulama yang fadilatnya agar seseorang selamat dari siksa kubur, seperti rutin mewiridkan baca Surah Al Mulk setiap malam.
Imam An Nasa’i dalam Sunan Kubra dan dalam Amal Yaum wal Lailah meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Abdullah bin Mas’ud yang berkata:
من قَرَأَ ( تبَارك الَّذِي بِيَدِهِ الْملك ) كل لَيْلَة مَنعه الله بهَا من عَذَاب الْقَبْر ، وَكُنَّا فِي عهد رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم نسميها الْمَانِعَة ، وَإِنَّهَا فِي كتاب الله سُورَة من قَرَأَ بهَا فِي كل لَيْلَة فقد أَكثر وأطاب
“Barang siapa yang membaca surat Tabarak setiap malam, Allah akan melindunginya dari siksa kubur, dan kami pada masa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- menamakannya “Surat Pelindung/Penghalang”. Dan sungguh ia adalah termasuk surat dalam Al Qur’an yang bagi siapa saja yang membacanya setiap malam, maka ia melakukan amalan baik dan banyak”.
Adapun amalan agar selamat dari siksa kubur berikut ini bukanlah amalan untuk diri sendiri, tapi untuk menyelamatkan orang lain.
Dalam kitab I’anatuth Thalibin, Syekh Sayyid Bakri Syatho memuat amalan tersebut:
ﻋﻦ اﻹﻣﺎﻡ ﺗﻘﻲ اﻟﺪﻳﻦ، ﻋﻦ ﻭاﻟﺪﻩ، ﻋﻦ اﻟﻔﻘﻴﻪ ﺃﺑﻲ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﻣﺤﻤﺪ اﻟﺤﺎﻓﻆ ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: ﻣﻦ ﺃﺧﺬ ﻣﻦ ﺗﺮاﺏ اﻟﻘﺒﺮ ﺣﺎﻝ اﻟﺪﻓﻦ ﺑﻴﺪﻩ ﺃﻱ ﺣﺎﻝ ﺇﺭاﺩﺗﻪ ﻭﻗﺮﺃ ﻋﻠﻴﻪ (ﺇﻧﺎ ﺃﻧﺰﻟﻨﺎﻩ ﻓﻲ ﻟﻴﻠﺔ اﻟﻘﺪﺭ) ﺳﺒﻊ ﻣﺮاﺕ، ﻭﺟﻌﻠﻪ ﻣﻊ اﻟﻤﻴﺖ ﻓﻲ ﻛﻔﻨﻪ ﺃﻭ ﻗﺒﺮﻩ، ﻟﻢ ﻳﻌﺬﺏ ﺫﻟﻚ اﻟﻤﻴﺖ ﻓﻲ اﻟﻘﺒﺮ.
Dari Al Imam Taqiyuddin, dari ayahnya, dari Al Faqih Abu Abdillah Muhammad Al Hafizh, (dikatakan) bahwa Rasulullah shalallahu’alaih wa aalih wa sallam pernah bersabda: Sesiapa yang ketika ingin menguburkan (jenazah) mengambil tanah kubur dengan tangannya dan membacakannya ‘Inna Anzalnaahu fi Laylatil Qodri’ (hingga akhir surah Al Qadr) tujuh kali, dan menjadikan tanah tersebut bersama mayat, (baik) dalam kafannya ataupun dalam kuburnya, maka mayat tersebut tidak disiksa dalam kuburnya.
Amalan selamat dari siksa kubur ini juga disebutkan dalam kitab-kitab fikih Madzhab Syafi’i lainnya, seperti Mughni Al Muhtaj, Nihayah Al Muhtaj, dan lainnya.
Karenanya, kepada orang yang menguburkan jenazah agar melaksanakan amalan tersebut, dengan harapan bermanfaat bagi jenazah yang dikuburkannya. Wallahu A’lam.
Penulis: Khairullah Zain.