Kada Bapaidah, Manyamani Urang Wara
Paribasa Banjar “Kada bapaidah, manyamani urang wara” ini memberikan pelajaran, bahwa segala sesuatu, sebelum bersetuju, bersepakat dan melakukan, pikirkan paedahnya.
Baca SelengkapnyaParibasa Banjar “Kada bapaidah, manyamani urang wara” ini memberikan pelajaran, bahwa segala sesuatu, sebelum bersetuju, bersepakat dan melakukan, pikirkan paedahnya.
Baca SelengkapnyaMagin tuha magin baminyak, semakin tua makin berminyak, demikian arti harfiahnya. Ilustrasi ini mungkin meminjam kecendrungan buah kelapa, semakin tua
Baca SelengkapnyaParibasa Banua ini meminjam cerita dan tokoh pewayangan. Bagong jadi raja, beras saja diempelas, begitu arti harfiah “Bagung jadi raja,
Baca SelengkapnyaCikram, tidak lagi sebatas ikatan hubungan sosial ekonomi, tapi sudah menjadi bagian dari strategi politik untuk membungkam, membeli pihak-pihak yang
Baca SelengkapnyaGagawaian, demikian ungkapan bubuhan Banua Banjar yang kali ini diulas pemerhati budaya Banjar, Noorhalis Majid. Apa maksud ungkapan “gagawaian”? Silakan
Baca SelengkapnyaKawan bakalahi, di tengah pertengkaran tersebut, ada nilai yang tersembunyi, yaitu saling mengasah satu sama lainnya. Kita perlu kawan bakalahi
Baca SelengkapnyaBanua.co – Paribasa Banjar “Padaringan Buntus” memberikan pelajaran, prioritaskan kebutuhan dapur terlebih dahulu. Terutama kebutuhan pokok sandang – pangan. Jangan
Baca SelengkapnyaPernah mendengar orang Banjar mengucapkan: Bawa Batanang, Musuh Harat? Apa makna falsafah hidup orang Banjar ini? Simak ulasan pemerhati Budaya
Baca SelengkapnyaBanua.co – Paribasa Banua Banjar berikut ini masih sering kita dengar hingga hari ini. Kandal kulit pada isi, demikian bunyinya.
Baca Selengkapnya